header

3 Jenis Platform Blog Bagi yang Hobi Menulis, Suka yang Mana?

1 komentar

Hi SobatMQ!
Ngeblog merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai platform. Saat ini kamu pasti sudah sering mendengar jenis-jenis platform menulis di blog. Sebelum membahas jenis-jenis platform blog, pastikan kamu sudah mengetahui dengan jelas apa alasan kamu ngeblog ya.

Bagi saya pribadi, poin penting yang harus saya lakukan ketika mulai ngeblog adalah mengetahui big why ngeblog. Setelah itu, hal kedua yang saya pelajari adalah bagaimana menjadi bloger pemula yang benar. Kamu juga begitu nggak?

Ayo Tebarkan Kebaikan Lewat Tulisan


Sob, hal yang membuat saya terus bertahan menjadi bloger hingga detik ini karena saya menganggap menulis adalah cara saya untuk menebarkan kebaikan dari balik layar. Kalau dalam Islam, menebar kebaikan sama dengan berdakwah.

Saya menganggap, aktivitas blogging adalah salah satu cara berdakwah yang bisa dilakukan siapa saja. Dakwah adalah poros hidup dan wajib bagi seorang muslim. Saya juga percaya jika blogging adalah salah satu jalan dakwah yang paling mudah (setidaknya begitu bagi saya hehe).

"Siapa yang mengajak pada suatu jalan yang baik, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang mengikuti dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun (HR Muslim).


Blog bisa dijadikan sebagai salah satu media dakwah. Blog bisa dipelajari serta dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin, lewat media blog, tulisan kita akan menjadi ladang amal jariyah.

Berhubung media blog bisa menjadi cara mudah untuk menyebarkan kebaikan, makanya saya ingin mengajak Sobat MQ untuk menyuarakan kebaikan juga. Sekecil apapun kebaikan yang kamu lakukan, jika itu dapat meng-influence orang lain, cepat atau lambat perubahan ke arah yang lebih baik akan segera terjadi. Setuju?

Apa saja platform ngeblog yang bisa kamu gunakan? Untuk itu, saya akan membahas jenis-jenis platform blog yang dapat membantu kamu menyebarkan banyak kebaikan lewat tulisan. Langsung kita bahas saja yuk!

Jenis-jenis Platform Blog Untuk Hobi Menulis


Sob, sebagai penulis pemula, utamanya adalah bloger pemula, memilih media yang tepat adalah hal mendasar untuk dapat menyalurkan ide dan pendapat lewat tulisan. Setidaknya kamu perlu mengetahui bagaimana cara membuat, mengelola, serta menjalankan sebuah website blog.

Jenis platform ngeblog

Skill yang wajib dipelajari oleh bloger pemula yaitu, kamu perlu mengenali karakter dari masing-masing platform blog tersebut. Kita langsung bahas saja yuk, karakteristik dari masing-masing platform blog untuk bloger pemula berikut ini.

1. WordPress


WordPress merupakan CMS blog yang paling populer saat ini. Data dari WordPress sendiri mengatakan bahwa pengguna mereka lebih dari 30 juta situs. Meski tidak semuanya adalah blog. 

Data dari Internet Live Stats seperti dikutip dari ranktracker.com mengatakan dari 1,93 miliar situs website, sebanyak 43% dibuat dengan Content Management System atau CMS WordPress. 

WordPress terbagi menjadi 2, ada WordPress hosted (WordPress.com) dan WordPress Self hosted (WordPress.org). Apa beda keduanya? Coba kita simak yuk.

WordPress.com


Wordpress.com adalah platform ngeblog gratis dari Wordpress. Karena gratis maka pengguna bisa langsung membuat akun di wordpress.com bermodal alamat email saja. Namun sayangnya, blog dengan CMS (Content Management System) wordpress.com memiliki keterbatasan dalam hal settingan tema maupun kode html dan CSS.

Blog dengan CMS dari wordpress.com ini sangat cocok bagi pengguna yang tidak begitu paham coding maupun html. Kamu tinggal pakai saja dan bisa langsung menulis. Namun, pengguna Wordpress.com tidak bisa memonetisasi blog dengan adsense karena memang tidak diizinkan.

Bahkan ketika pertama kali mengikuti kelas blog dari Bengkel Diri, pengampu materi blogging mengatakan bahwa platform wordpress.com tidak user friendly karena adanya iklan yang dimunculkan dari pihak wordpress.com

WordPress.org


WordPress.org adalah platform ngeblog yang menggunakan hosting sendiri. WordPress.org sering disebut juga website self hosted. Wordpress self hosted ini lebih banyak digunakan oleh para profesional maupun brand sebagai media publikasi mereka.

Data terbaru menyebutkan saat ini pilihan tema WordPress sejumlah 4000 tema yang bisa digunakan. Kamu tinggal menyesuaikan dengan selera kamu saja masing-masing. Secara SEO lebih baik, karena tersedia plugin gratis hingga 58.000 plugin.

Banyak yang merekomendasikan platform wordpress self hosted sebagai platform ngeblog. Namun karena hostingnya sewa dengan pihak ketiga, maka memerlukan biaya tambahan. Tetapi pengguna bisa menyesuaikan biaya sewa hosting dengan budget yang dimiliki.

Biaya sewa hosting saat ini mulai dari Rp 180.000,- per tahun untuk storage 1GB bisa digunakan 3 domain atau Rp 600.000,- per tahun untuk unlimited space bisa digunakan 6 domain (sumber rumahweb.com, 29 Juli 2024)

Kekurangan lainnya dari Wordpress self hosted adalah ketika server penyedia hosting sedang dalam kondisi perawatan (maintenance) atau down, maka blog tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Kondisi ini merugikan pemilik website karena bisa saja pengunjung kecewa karena blog tidak bisa diakses.

2. Blogger atau Blogspot


Blogger merupakan platform ngeblog dari Google. Pengguna CMS Blogger atau Blogspot tidak perlu menyewa hosting, karena disediakan kuota 15GB untuk satu akun Google. Kamu bisa menggunakan platform ngeblog gratis dari Blogger yaitu Blogspot.

Blogspot bisa kamu gunakan sebagai tools untuk ngeblog layaknya Wordpress.com. Tapi bedanya, Blogspot tidak memiliki iklan 'gentayangan' seperti WordPress hosted hehe.

Blogspot juga lebih mudah dimonetisasi dengan modal yang minim. Hanya membutuhkan biaya beli domain saja mulai dari Rp 25 ribuan (my.id) atau Rp 50 ribuan (web.id)

Saya menggunakan platform Blogspot yang sudah diubah menjadi top level domain (TLD) sejak awal ngeblog hingga saat ini.

Tetapi, namanya juga hosting gratis, tentu ada kekurangannya. Kekurangan menggunakan platform Blogspot adalah templatenya masih sangat terbatas.
Pengguna juga harus paham otak atik coding alias HTML dan CSS untuk mempercantik blog. 

Untuk segala macam perangkat didalamnya semua serba manual seperti apa itu Google Search Console, Google Analytic, penerapan SEO on page, semua harus di-setting manual.

Bisa dibilang kalau pengguna Blogger itu adalah pembelajar sejati hehe. Kalau nggak mau belajar, pilih yang simple ya pakai Wordpress self hosted saja, tinggal klik-klik install plugin, beres. Tapi sesuai juga dengan biaya yang dikeluarkan hehe.

3. UGC (User Generated Content)


UGC atau User Generated Content adalah konten yang dihasilkan oleh pengguna, baik berupa foto,video, maupun tulisan. UGC lebih bisa dipercaya karena biasanya dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, jadi ceritanya benar-benar berdasar pada user experienced. Bukan konten berbayar atau promosi, dan sejenisnya.

Saat ini banyak platform yang memberi ruang pengguna untuk memanfaatkan UGC. Konten UGC video seperti Instagram dan Tiktok, untuk platform menulis ada Kompasiana, IDN Times. Retizen, dan masih banyak lagi.

Selain menawarkan banyak kemudahan dan jumlah pengguna yang banyak, namun tak dapat dipungkiri ada plus minus dalam penggunaan UGC. Disini saya hanya fokus pada pembahasan platform menulis di UGC. Apa saja kelebihan dan kekurangan platform menulis UGC?

Kelebihan Platform UGC

  • Gratis, akun akan tetap ada selama platform UGC masih ada
  • Cara kerjanya simple hanya perlu membuat akun saja dan bisa langsung menulis
  • Sudah SEO, bahkan menggunakan teknik SEO yang sangat baik
  • Tidak perlu repot belajar coding, karena semua sudah diurus oleh tim khusus

Kekurangan Platform UGC

  • Dari segi tampilan, UGC tidak sebebas blog pribadi yang bisa dikustomisasi, pengguna hanya mengikuti template yang sudah ada tanpa bisa mengutak-atik lagi.
  • Ada aturan khusus terkait jenis konten yang boleh terbit, setiap tulisan yang dipublikasikan akan melalui proses kurasi dari tim moderator
  • Tidak bisa melakukan promosi secara terang-terangan (hard selling), promosi dengan soft selling masih bisa dilakukan.
  • Sulit dimonetisasi karena pengguna harus patuh terhadap peraturan UGC yang melarang melakukan promosi maupun mengarahkan pada situs tertentu.

Sebaiknya Pilih Platform Blog yang Mana Nih?


Seperti pesan coach Marita pada kelas Blogspedia Coaching, setiap orang memiliki preferensi masing-masing. Nyaman bagi satu orang bukan berarti hal yang sama berlaku juga untuk yang lainnya. Jadi sarannya Coach Marita,

"Cobain aja semuanya, nanti bakalan ketemu mana yang paling pas di hati!"

Kalau saya sendiri, sejak awal ngeblog sudah menggunakan platform Blogspot alias Blogger. Dari ketiga tools ngeblog yang saya sebutkan di atas yang belum pernah saya coba hanyalah Wordpress self hosted. Rencana sih ada, tapi dananya yang belum ada haha.

Kalau dilihat dari segi SEO, Wordpress self hosted sangat menggiurkan. Tapi kembali lagi pada kemampuan masing-masing. Sejauh ini saya masih amat sangat nyaman dengan Blogger. Ya sudah, saya akan terus menggunakan Blogger hingga Google menghapusnya (semoga engga ya hehe)

Kalau kamu sendiri, dari ketiga jenis platform menulis yang saya sebutkan diatas, mana yang paling menarik minat kamu untuk mulai ngeblog? Boleh curhat dong di komentar :)

Salam,
Yunniew

Referensi:
https://www.ranktracker.com/id/blog/powering-the-web-unveiling-wordpress-statistics-insights-and-trends-in-the-world-s-favorite-cms/

Tulisan MQ
Hi I'm Yunniew, nice to know that you sure interest visit to my blog. Here's my journey. If any inquiries or campaign please drop an email to Yunniew@gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. Blog pertama yang kubuat menggunakan wordpress, lama tak dikulik lupa password segala macam, hingga akhirnya mantap pakai blogspot sampai sekarang. Apa pun platformnya, buat aku yang penting bisa konsisten ngeblog sudah bersyukur, huhuhu.

    BalasHapus

Posting Komentar