Hi SobatMQ!
Tahukah kamu? Allah SWT menciptakan jenis-jenis keanekaragaman hayati dengan beberapa tingkatan, ternyata banyak juga lho manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia. Mengingatkan kembali bahwa keanekaragaman hayati terbagi menjadi 3 yaitu tingkat gen, spesies, dan tingkat ekosistem.
Beragamnya jenis makhluk hidup ini mempunyai manfaatnya masing-masing. Apa manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia? Kita bahas selengkapnya dalam artikel ini ya:)
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak. Sehingga Indonesia disebut juga sebagai pusat biodiversitas terbesar di dunia. Hal ini membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Apa saja manfaatnya?
Berikut ini manfaat banyaknya keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia yaitu:
1. Sebagai sumber bahan pangan dan pendapatan
Adanya berbagai jenis keanekaragaman hayati pada tumbuhan dan hewan dapat menjadikan banyaknya jenis sumber pangan bagi manusia. Jenis pangan yang ada di bumi sebagai dampak dari keanekaragaman hayati yaitu adanya bahan pangan sebagai sumber karbohidrat seperti padi, jagung, gandum, sagu, singkong dan sebagainya.
Sedangkan untuk lauk pauk sebagai sumber protein seperti ikan, ayam, sapi, kambing dan lainnya. Untuk sayuran adanya berbagai jenis sayur seperti bayam, kangkung, katuk dan lainnya.
Selain sebagai sumber pangan, adanya keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber pendapatan. Kita ambil contoh saja misalnya ayam petelur dimanfaatkan untuk mengambil telurnya, sapi perah untuk dimanfaatkan susunya, hewan ternak untuk dimanfaatkan daging dan sebagainya.
2. Sebagai bahan sandang, alat rumah tangga, dan bahan bangunan
Jenis keanekaragaman hayati juga dapat dimanfaatkan manusia sebagai bahan sandang, untuk peralatan rumah tangga, hingga menjadi bahan bangunan. Bahan-bahan ini misalnya berasal kapas, ulat sutra, dan bulu domba. Untuk bahan bangunan dan peralatan rumah tangga dapat dimanfaatkan dari pokok batang pohon seperti pohon jati, mahoni, pohon kelapa, dan bambu.
3. Sebagai sumber plasma nutfah
Dari keanekaragaman hayati yang ada, manusia juga memanfaatkannya sebagai sumber plasma nutfah. Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan berupa organ utuh dan bagian tumbuhan atau hewan yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan organisme unggul yang baru.
Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifatnya. Misalnya pada beras rojo lele akan menurunkan sifat nasi yang pulen pada keturunannya, singkong mentega akan menurunkan sifat-sifat singkong mentega, dan semisal.
4. Untuk penelitian dan keilmuan
Perkembanganbiakan hewan dan tumbuhan dapat dilakukan dengan metode-metode mutakhir dan akurat. Misalnya yang terjadi kultur jaringan pada tumbuhan maupun kloning pada hewan. Contohnya yang pernah dilakukan untuk penelitian adalah domba kloning, Dolly.
Dolly adalah domba pertama yang berhasil dibuat dari kloning mamalia dewasa. Meski akhirnya Dolly hanya berumur 6,5 tahun saja, tapi inilah dampak positif biodiversitas pada bidang keilmuan dan penelitian.
5. Pemanfaatan di bidang kesehatan
Keanekaragaman hayati juga dimanfaatkan untuk industri kesehatan dan pembuatan obat-obatan. Misalnya pada buah mengkudu yang dimanfaatkan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kumis kucing untuk mengobati batu ginjal. cacing tanah yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit tipes dan masih banyak lagi.
6. Nilai estetik
Tumbuhan dan hewan dapat dimanfaatkan untuk keindahan atau nilai estetik, misalnya saja seperti tanaman Anthurium, Monstera, dan jenis hewan seperti Burung Kakatua, Beo, Merak dan sebagainya.
Keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia, makanya kita wajib menjaga kelestarian biodiversitas di Indonesia ini. Tugas kita adalah menjaganya agar tetap stabil dan tetap ada sampai ke anak cucu kita nanti.
Seperti kita ketahui bahwa, semakin beraneka ragam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Sebaiknya, ketika kestabilan ekosistem akan terganggu misalnya salah satu komponen, hilang, rusak atau punah, maka akan membutuhkan waktu lama untuk memperbaikinya.
Rusaknya Keanekaragaman Hayati Sebagian Besar Akibat Ulah Manusia
Seiringnya terjadinya revolusi industri yang dilakukan manusia, telah terjadi era pembukaan industri dimana-mana baik bidang pertanian maupun perkebunan. Sehingga suka tidak suka hal ini menimbulkan dampak pada rusaknya ekosistem flora dan fauna. Efek jangka panjangnya, keanekaragaman hayati akan berkurang.
Sob, sebagai catatan kecil kita bersama, harus diingat bahwa selain faktor alam, penyebab menurunnya keanekaragaman hayati sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Seperti diketahui bersama bahwa rusaknya keanekaragaman hayati bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti:
- Pengrusakan dan pemusnahan habitat
- Masuknya jenis tumbuhan dan hewan baru pada suatu habitat tanpa penelitian dan pengembangan yang seksama
- Penggunaan hewan dan tumbuhan secara berlebihan
- Adanya perkembangan industri pertanian dan perhutanan
- Adanya eksploitasi saat penambangan logam dan biota laut
- Terjadinya pencemaran ekosistem pada suatu lingkungan
- Terjadinya perubahan Iklim seperti pemanasan global
Isu pemanasan global, akhir-akhir ini erat sekali dikaitkan dengan hilang atau rusaknya keanekaragaman hayati. Kita ambil contoh saja seperti menurunya populasi badak di Indonesia serta coral bleaching yang terjadi di Great Barrier Reef, Queensland Australia.
Contoh Rusaknya Keanekaragaman Akibat Ulah Manusia
Pada periode tahun 2016-2017 telah terjadi pemutihan masal (coral bleaching) pada terumbu karang Great Barrier Reef Australia. Rumah biota laut sepanjang 2.300 km ini terancam punah. Akibat pemanasan global, setengah dari terumbu karang Great Barrier Reef telah mati dalam dua dekade terakhir akibat naiknya suhu air laut.
Peningkatan suhu air ini disebabkan zat karbon di udara bereaksi dengan air laut, mengakibatkan air laut menjadi asam. Kondisi ini mengakibatkan alga yang merupakan nutrisi bagi karang meninggalkan inangnya, terumbu karang rusak, sehingga banyak spesies ikan juga mati.
Menghadapi hal ini pun pemerintah Australia tidak tinggal diam. Mereka bahkan rela menggelontorkan dana sebesar 2 juta dolar Australia agar para ilmuwan dapat membangun proyek penelitian untuk memperbaiki terumbu karang disana.
Meskipun menurut Courier mail, perubahan iklim tidak serta merta menjadi penyebab utamanya. Penyebab lainnya terjadinya coral bleaching pada terumbu karang Great Barrier Reef karena senyawa kimia (nutrien) pertanian dan industri kia turut andil disana, namun tetap saja faktor kesalahan manusia menjadi penyebab utamanya.
Apa yang terjadi di Great Barrier Reef tentunya menjadi perhatian banyak mata. Kembali lagi ke dalam negeri. Beberapa hewan yang terancam punah karena campur tangan manusia terutama perubahan iklim.
Jenis hewan yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan cuaca ekstrim, akan menurun bahkan punah. Jika satu spesies punah, maka akan terjadi efek domino pada rantai makanan. Jika tidak ada kehidupan hewan dan tumbuhan, tidak ada pula kehidupan manusia.
Masih banyak lagi dampak negatif dari rusaknya keanekaragaman hayati. Makanya kita harus menjaga agar keanekaragaman hayati ini tetap terjaga dengan baik.
Jika bukan kita yang menjaganya, lantas siapa lagi? Setelah mengetahui manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia, yuk kita jaga keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
Salam,
Yunniew
Referensi:
https://www.natureaustralia.org.au/what-we-do/our-insights/perspectives/great-barrier-reef-pollution/
https://youtu.be/NfmnNwWDPhM
https://youtu.be/kyqy6XiqWx4
https://youtu.be/DAduf5SzmTs
https://youtu.be/NfmnNwWDPhM
https://youtu.be/kyqy6XiqWx4
https://youtu.be/DAduf5SzmTs
Posting Komentar
Posting Komentar