Hi SobatMQ!
Lebaran baru saja usai, suasana haru dan kumpul keluarga baru saja berlalu. Kini saatnya kembali beraktivitas. Lebaran selalu menyisakan kebahagiaan, terutama bagi anak-anak. Ya, anak-anak teramat sumringah dengan suasana lebaran, apalagi tawa mereka bertambah dengan rezeki amplop lebaran khan? Haha...
Ya! Anak-anak selalu senang menyambut idul fitri. Kebahagiaan idul fitri semakin lengkap dengan adanya Tunjangan Hari Raya atau THR. Berapa pun nominal yang mereka dapatkan, rasanya tak jadi soal. Apapun warna uangnya, bagi anak-anak yang penting mendapat THR.
Meskipun, secara fitrahnya anak-anak, mereka belum begitu paham apa fungsi serta manfaatnya kalau mendapat banyak uang. Mereka hanya ikut senang saja, karena orang dewasa yang menularkan perasaan itu.
"Alhamdulillah dapat THR," seru anak pertama saya
"Aku juga dapat THR lho," sambut si Anak tengah sambil menunjuk amplop hijau miliknya.
"Uwais, juga dapat THR dari Mbah," si Bungsu juga tak kalah saing.
Begitulah kira-kira ekspresi anak-anak ketika mendapat uang THR dari keluarga dan kerabat dekat. Sejurus kemudian, semua amplop THR sudah mendarat di dalam tas ibu mereka haha. Eits, ini bukan hak ibu ya, ini haknya anak-anak. Si Ibu hanya bertugas menjaga agar uang THR anak-anak tetap aman saja.
Nah, bagaimana dengan pengaturan uang THR anak-anak? Saya mau berbagi pengalaman tentang alokasi THR anak-anak, bagaimana penggunaannya, dan dipakai untuk keperluan apa saja? Yuk ikuti Tulisan MQ sampai selesai ya.
THR Anak Sebaiknya Untuk Apa?
Sob, kalau saya sendiri menggunakan uang THR anak untuk kebutuhan anak juga. Prinsip yang kami terapkan dalam keluarga adalah bertanggung jawab dengan apa yang dimiliki. Misalnya, ketika anak memiliki sesuatu dirinya harus bertanggung jawab terhadap benda tersebut.
Ketika suatu kali dirinya menemukan benda miliknya terdapat kerusakan atau perlu diperbaiki, mereka bisa mengambil sekian persen dari tabungan pribadi untuk memperbaikinya.
Hal yang sama juga ketika anak-anak menginginkan suatu barang. Mereka boleh mempunyai barang baru dari hasil tabungan mereka sendiri. Tabungan anak-anak berasal dari uang jajan harian maupun THR mereka. Tak dapat dipungkiri jika sumber tabungan paling besar adalah ketika musim lebaran tiba. Mereka mendapat banyak suntikan dana dari THR yang diberikan oleh para saudara.
Sob, sebagai ibu yang memiliki anak yang masih dibawah umur, saya masih menghandle 100% semua uang THR anak-anak. Berapapun jumlah yang didapat, saya berusaha membantu anak-anak untuk mengelola pendapatan tahunan mereka ini dengan bijak.
Sesuai pengalaman saya, alokasi THR anak biasanya saya bagi dalam 3 keperluan, yaitu
1. Infaq dan sedekah
Infaq dan sedekah menjadi anggaran wajib dalam alokasi THR anak. Bagi si Kakak yang berusia 8 tahun, dirinya sudah mampu untuk diajak berhitung dengan cermat. Saya mengajak anak menganggarkan 2.5% untuk infaq dan sedekah.
"Dari total semua THR yang Teteh punya, pisahkan bagian 2.5% untuk infaq dan sedekah ya Teh. Teteh boleh berikan di kotak infaq masjid yang disinggahi, pengamen di warung makan, badut di jalanan, atau siapa saja yang teteh ingin bagikan," saran saya pada anak pertama.
Sedangkan untuk si Anak Tengah dan si Bungsu, mereka yang belum paham tentang persentase, saya langsung membaginya di depan mereka,
"Ini bagian untuk dimasukkan di kotak infaq masjid atau badut di jalanan ya."
Anak-anak yang masih berusia 5 tahun dan 3 tahun, biasanya menurut saja. Apalagi bisa memasukkan uang infaq di kotak infaq masjid, perasaan mereka semakin happy.
2. Main dan hiburan
Jatah THR paling besar untuk main dan hiburan? Oh tidak juga, saya menerapkan pada anak-anak kalau untuk main dan hiburan hanya 20-25% dari jumlah THR yang diterima. Anak-anak kadang cuma main odong-odong atau melukis yang hanya menghabiskan sedikit saja dari THR nya. Alhamdulillah selebihnya mereka tidak minta yang lain-lain.
Prinsip mereka yang diingat adalah main seperlunya dan tidak boleh berlebihan. Jadi ketika minta mainan pun mereka hanya boleh mengambil dengan nominal tertentu atau cukup satu item saja. Pengalaman saya sih, saya menerapkan anak-anak hanya boleh mengambil 1 item saja atau boleh dua item jika nominalnya masih dalam batas harga yang ditetapkan.
3. Investasi ilmu
Nah, sejauh ini alokasi THR yang paling menyita adalah untuk investasi ilmu. Seperti yang sudah saya lakukan, biasanya uang THR anak digunakan untuk mengupgrade ilmu atau hobi yang ingin digali lebih dalam.
Jumlah yang digunakan untuk investasi ilmu dari THR sebesar 25%. Misalnya seperti si Kakak dan anak kedua yang sedang mendalami hobi mewarnai dan berenang, uang THR mereka lebih banyak tersita ke peralatan mewarnai dan alat renang. Bagi saya tidak masalah, karena apa yang dibeli benar-benar bermanfaat.
Saya bersyukur bisa menerapkan aturan ini. Harapannya ketika mereka sudah dewasa nanti dan memiliki penghasilan, mereka akan menerapkan aturan ini.
4. Tabungan
Nah, sebenarnya porsi pembagian alokasi THR terbesar pertama tetap di bagian tabungan. Jadi saya menempatkan alokasi tabungan anak sebanyak 50% dari total THR yang mereka dapatkan. Namanya juga tabungan, inilah dana yang akan dikelola suatu hari nanti. Jadi tetap porsinya harus yang paling besar.
Adab Menggunakan THR Anak
1. Komunikasi ke anak perihal uang mereka
Saya membiasakan untuk mengkomunikasikan tentang uang THR pada anak, misalnya begini,
"Ini uang kakak ada segini, bagian ini untuk disedekahkan, dan bagian ini untuk beli mainan, ini untuk ditabung."
Karena anak saya yang besar sudah bisa diajak komunikasi, biasanya saya tunjukkan seberapa banyak jumlahnya. Cara ini juga ampuh untuk mengajari anak perihal keuangan.
Jadi ketika dirinya memiliki uang, ia akan tahu uangnya harus digunakan untuk apa dan dipakai kemana saja. Dengan begini ketika nantinya anak mengatur uangnya sendiri, mereka bisa mengatur dengan baik.
2. Mengajarkan anak untuk investasi
Dalam hal penggunaan THR, saya juga mengajarkan anak untuk menginvestasikan uang THR mereka. Memang saya belum mengajarkan mereka investasi dalam bentuk uang ya, tetapi investasi ilmu. Artinya mereka boleh menggunakan uang THR mereka untuk keperluan belajar atau upgrade ilmu
Seperti THR lebaran kemarin, anak-anak saya bebaskan untuk membeli peralatan mewarnai dan berenang. Sesuai dengan hobi masing-masing, kakak dan adik memiliki hobi yang sama, jadi mereka boleh membeli perlengkapan hobi yang mereka butuhkan. Tentu saja dengan nominal yang sudah ditentukan.
Apakah anak-anak saya diajarkan juga untuk investasi THR?
Sejauh ini saya belum mengajarkan mereka untuk investasi THR selain menabung hehe. Sejauh ini tabungan mereka masih dalam bentuk uang. Karena jumlah uang THR mereka setelah dibagi-bagi belum bisa untuk investasi sesuai prinsip keluarga kami. Jadi saya mengajarkan mereka untuk menabung uang saja.
Kebetulan di sekolah anak-anak ada tabungan siswa, jadi sebagian uang THR anak-anak bermuara di tabungan sekolah. Meskipun jumlahnya terbatas, tabungan sekolah tidak menerapkan biaya admin, jadi aman dan tidak ada kekhawatiran menyelisihi syariat.
Demikianlah sharing pengalaman saya mengenai alokasi dana THR anak. Walau bagaimanapun anak berhak atas uang THR mereka, namun orang tua berkewajiban untuk mengarahkan kemana pengeluaran yang seharusnya.
Next artikel saya akan membahas tentang investasi untuk pemula ya. Semoga Allah meridhoi, barakallahu fiik.
Salam,
Yunniew
Posting Komentar
Posting Komentar